Jus Merah Jambu

 


Teruntuk kamu yang sedang, sebelum, atau sesudah menjalani prosesi ulang tahun, selamat bertambah usia dariku. Dariku yang hanya berisi beberapa huruf tanpa nada atau kamu bisa menemukan irama tersendiri dari setiap huruf tersebut, kuucapkan sekali bahwa kamu; bertambah usia, sekaligus bertambahnya tanggung jawab kedewasaan.

Tahukah dirimu wahai seseorang yang baik menyukai "tiup lilinnya..tiup lilinnya..tiup lilinnya sekarang juga" selepas itu dilanjut dengan lagu potong kue dan berhore-hore ria, maupun yang merayakan bertambah usia hanya makan bersama orang yang disayang, maupun juga yang hanya berdiam diri karena tidak menyukai bertambah usia; bertambahnya tanggung jawab kedewasaan.

Bahwa dasarnya seiring bertambahnya angka di setiap jawaban atas pertanyaan "berapakah umurmu?", bagaimana cara kita memandang terhadap sesuatupun bisa jadi turut berubah.

Tak masalah apabila dulu disaat kamu masih berumur mungil atau sedang, kamu memiliki pendapat satu, lalu saat kini yang sudah berumur lanjut kamu memiliki pandangan hidup yang berbeda lagi sehingga kamu memiliki pendapat dua. Tak masalah. Everyone can change. Atas peristiwa yang kamu alami, kamu hanya mengalami perkembangan.

Begitupun jika kamu menghadapi bagaimana itu dan apa itu cinta.

Saat jawaban angka dari pertanyaan "berapakah umurmu?" semakin banyak, mungkin saja kamu akan semakin malu jika menjadi kekanak-kanakan. Yang kamu tahu sekarang dan kita semua tahu, dalam sebuah hubungan yang tidak melulu soal romansa, kematangan emosi dan be your best-self  justru menjadi hal yang sangat utama untuk membawa hubunganmu ke tahap yang lebih jauh. Kisah cinta yang menggebu-gebu pun sudah bukanlah syarat menjadi cinta sejati. Semakin kini, kematangan emosi justru semakin membuatmu menjadi cinta sejati.

Begitupun jika egomu menjadikan dia harus memberikan waktu untukmu.

Cinta yang kini pun sudah bukan lagi bahwa memberikan semua yang aku punya untukmu, begitupun waktu yang harus menjadikanmu si nomor satu. Hidupnya bukan melulu tentang hidupmu. Begitulah mengapa cinta tak dapat dikatakan "dunia milik berdua", namun dunia milikku dan kehidupanku, begitupun dunia milikmu dan kehidupanmu, lalu melebur menjadi satu. Itulah cinta. 

Selalu bersama tak membuatmu pasti bahagia. Yang membuatmu pasti bahagia adalah mengusahakan cinta kita dengan cara kita masing-masing.

Begitupun dengan putus cinta. Meskipun memang seluruh dunia dan isinya setuju bahwa tak ada yang menyukai putus cinta. Putus cinta pasti menimbulkan korban di salah satu pihak, atau keduanya. Entah itu di masa sekarang, maupun di masa depan. Putus cinta yang seakan membuat kita tak layak lagi hidup di dunia ini.

Ketahuilah bahwa cinta sejati itu tak ada. Yang ada hanya cinta yang diusahakan menjadi abadi. Untuk memperolehnya tak semudah di negeri dongeng dengan kaus bangsawan dan kaus biasa namun bisa dipertemukan di sebuah istana megah dengan bulan madunya di kamar dengan ranjang yang besar serta kedap suara sehingga tak masalah berteriak senang di dalamnya. 

Bukan begitu.

Sama halnya dengan menyatakan perasaan, bukan lagi hanya sebatas "aku mencintamu". Bukan lagi perihal kata-kata romantis dan pergombalan duniawi saja yang dapat menghidupi kisah romansa kita, melainkan hal-hal serta pertanggung-jawaban setelah menyatakan kalimat itu yang begitu berat untuk kita bersama perjuangkan.

Hidup semakin jauh, semakin bukan melulu soal romansa.

Namun, bagaimana dengan hidup yang sebegitu kompleksnya dan kamu sedang jatuh cinta?

Pikiran sering terkaburkan oleh bayangan dia dan kamu tidak konsentrasi akan sesuatu hal yang harusnya kamu kerjakan.

Kamu ingin perasaan yang berbalas dan ingin tahu bahwa 'aku menyukaimu' untuknya. Namun bagaimana memperjuangkan disaat umur yang sama-sama bukan hanya permasalahan PR matematika, namun permasalahan yang begitu kompleks salah satunya perihal romansa?

Begitulah disaat umur kita semakin dewasa, semakin juga kita harus menyatakan perasaan dengan cara dewasa kita.

Tapi bagaimana?

Bagaimana caraku menyatakan "Aku menyukaimu" dengan cara yang dewasa agar kamu memahami dan menerima dengan cara yang dewasa juga?

Tak ada yang tahu, bahkan semesta dengan curangnya pun tidak memberiku jawaban.

Biarkan ini mengalir, seperti saat jus merah jambu ini menuju lambung.

Kisah seperti jus jambu memang harus ada dalam kehidupan kita, hidup untuk apa jika tidak tentang cinta? Cinta terhadap diri sendiri, cinta terhadap orang tua, cinta terhadap hewan peliharaan, bahkan mungkin cinta terhadap orang yang ingin ada di samping kita saat mata kita terbuka di pagi hari, sembari masih ditutupi selimut akibat dinginnya udara pagi yang menusuk kulit sedangkan kita tak memakai pakaian yang tebal, justru tipis lebih romantis, dan di pagi itu kita berpelukan, saling bercerita mimpi semalam, dan saling kaget akibat lupa menyiapkan sarapan.

Biarlah si jus merah jambu ini mengalir di setiap rongga-ronggamu, semoga membuat  senang hidupmu, sesenang di ruang keluarga megantropus erectus ketika berpulang dari berburu.

Komentar